Dalam dunia akademik, penulisan karya tulis sangat penting sebagai salah satu cara untuk menunjukkan pemahaman dan keahlian di bidang tertentu. Namun, seringkali dalam proses penulisan tersebut, para penulis kesulitan dalam menemukan ide orisinal dan akhirnya menggunakan kutipan atau bahkan menjiplak teks asli. Hal ini tentu saja sangat merugikan bagi para penulis, karena dapat berdampak pada kualitas karya tulis dan berpotensi menimbulkan tindakan plagiarisme. Untuk menghindari hal tersebut, ada salah satu metode yang bisa dilakukan yaitu parafrasa. Parafrasa merupakan teknik untuk mengganti kata-kata atau kalimat dari teks asli dengan kata-kata atau kalimat yang baru, namun tetap mempertahankan makna dari teks asli tersebut. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai metode parafrasa untuk menurunkan persentase kemiripan Turnitin pada karya tulis.
Apa itu Parafrasa?
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai metode parafrasa, terlebih dahulu kita perlu memahami apa itu parafrasa. Parafrasa adalah cara mengemukakan suatu kalimat atau teks dengan menggunakan bahasa yang berbeda tetapi tetap mempertahankan maksud yang sama dengan teks aslinya. Dalam dunia akademik, parafrasa sangat penting dilakukan untuk menghindari tindakan plagiarisme.
Metode Parafrasa
Nah, sekarang mari kita bahas mengenai metode parafrasa yang dapat digunakan untuk menurunkan persentase kemiripan Turnitin. Ada beberapa metode parafrasa yang dapat dilakukan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Ganti sinonim
Metode pertama adalah dengan mengganti kata-kata yang ada pada teks dengan sinonim dari kata tersebut. Misalnya, jika ada kalimat “kegiatan belajar mengajar di kelas”, maka kita dapat menggantinya dengan kalimat “aktivitas pembelajaran di ruang kelas”.
2. Ubah struktur kalimat
Metode kedua adalah dengan mengubah struktur kalimat dari teks asli. Misalnya, jika ada kalimat “Saya sangat senang dengan hasil yang saya peroleh”, maka kita dapat mengubahnya menjadi “Hasil yang saya peroleh membuat saya sangat senang”.
3. Ganti kata benda dengan kata kerja
Metode ketiga adalah dengan mengganti kata benda dengan kata kerja. Misalnya, jika ada kalimat “Kemajuan teknologi semakin pesat”, maka kita dapat mengubahnya menjadi “Teknologi semakin berkembang dengan pesat”.
4. Ubah bentuk kata
Metode keempat adalah dengan mengubah bentuk kata. Misalnya, jika ada kalimat “Kucing tersebut memiliki bulu yang lembut”, maka kita dapat mengubahnya menjadi “Bulu kucing itu terasa sangat lembut”.
5. Ganti kata sifat dengan kata benda
Metode kelima adalah dengan mengganti kata sifat dengan kata benda. Misalnya, jika ada kalimat “Sekolah tersebut memiliki lingkungan yang asri dan hijau”, maka kita dapat mengubahnya menjadi “Lingkungan sekolah tersebut dipenuhi dengan pepohonan hijau yang menyejukkan”.
6. Sisipkan kutipan langsung
Metode keenam adalah dengan menyisipkan kutipan langsung dari teks asli dan menambahkan sumbernya dengan jelas. Kutipan langsung ini bisa berupa kalimat atau paragraf yang diambil dari teks asli dan disertai tanda kutip. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan kutipan langsung harus sesuai dengan aturan penulisan akademik dan sumber yang digunakan harus valid dan sah.
7. Ganti kata ganti orang dengan nama atau sebutan lain
Metode ketujuh adalah dengan mengganti kata ganti orang dengan nama atau sebutan lain. Misalnya, jika ada kalimat “Saya merasa sangat bahagia dengan hasil yang saya peroleh”, maka kita dapat mengubahnya menjadi “Penulis merasa sangat bahagia dengan hasil karyanya”.
8. Gunakan sinonim yang kurang umum
Metode kedelapan adalah dengan menggunakan sinonim yang kurang umum atau jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari. Hal ini dapat membuat karya tulis terlihat lebih kreatif dan orisinal. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan sinonim harus tetap sesuai dengan konteks dan tidak mengubah makna dari teks asli.
9. Gunakan sinonim dalam bahasa Inggris
Metode kesembilan adalah dengan menggunakan sinonim dalam bahasa Inggris. Hal ini dapat memberikan variasi pada karya tulis dan membuatnya terlihat lebih modern. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan sinonim dalam bahasa Inggris harus sesuai dengan konteks dan tidak mengubah makna dari teks asli.
Keuntungan Menggunakan Metode Parafrasa
Menggunakan metode parafrasa dalam penulisan karya tulis memiliki banyak keuntungan, di antaranya:
1. Meningkatkan Kualitas Karya Tulis
Dengan menggunakan metode parafrasa, kualitas karya tulis dapat meningkat karena tidak terdapat unsur plagiarisme dan ide yang disampaikan lebih orisinal.
2. Menghindari Plagiarisme
Menggunakan metode parafrasa dapat menghindari tindakan plagiarisme pada karya tulis, karena tidak ada pengambilan teks asli secara langsung.
3. Memperlihatkan Kemampuan Menulis
Dalam penggunaan metode parafrasa, penulis dapat menunjukkan kemampuan dalam menulis dan berpikir secara kreatif.
Dalam penulisan karya tulis, terkadang para penulis kesulitan dalam menemukan ide orisinal dan akhirnya menggunakan kutipan atau bahkan menjiplak teks asli. Hal ini dapat berdampak pada kualitas karya tulis dan berpotensi menimbulkan tindakan plagiarisme. Untuk menghindari hal tersebut, dapat dilakukan metode parafrasa yang merupakan teknik untuk mengganti kata-kata atau kalimat dari teks asli dengan kata-kata atau kalimat yang baru, namun tetap mempertahankan makna dari teks asli tersebut. Penggunaan metode parafrasa memiliki banyak keuntungan, di antaranya meningkatkan kualitas karya tulis, menghindari plagiarisme, dan memperlihatkan kemampuan menulis dan berpikir kreatif. Dalam penggunaan metode parafrasa, perlu diperhatikan bahwa penggantian sinonim, pengubahan struktur kalimat, penggantian kata benda dengan kata kerja, pengubahan bentuk kata, penambahan deskripsi, dan penyisipan kutipan langsung pada teks asli harus dilakukan dengan hati-hati dan tetap mempertahankan makna dari teks asli tersebut.